Rajawali


….sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali !!!

( Maz 103 : 5b)

Burung rajawali merupakan salah satu mahluk ciptaan Tuhan yang sangat indah. alkitab menuliskan mengenai rajawali sebanyak 38 kali, jauh lebih banyak dibandingkan dengan burung merpati atau jenis burung lainnya. Seekor rajawali dewasa memiliki tinggi badan sekitar 90 cm dan bentangan sayap sepanjang 2 m. Kita akan melihat beberapa hal yang dapat kita pelajari dari burung rajawali.

1. RAJAWALI DICIPTAKAN UNTUK TINGGAL DITEMPAT TINGGI
Rajawali membangun sarangnya di tempat tempat yang tinggi, di puncak gunung / bukit-bukit batu yang terjal dan curam dan sulit didatangi (Ayub 39:30-31) Tapi sekalipun ditempat-tempat tinggi namun harus selalu dekat mata air (Maz 1:3). Sarang itu sangat besar dan nyaman, sehingga manusiapun dapat tidur di dalamnya, dan beratnya pun bisa mencapai 700 kg.
Berbeda dengan jenis burung yang lainnya, rajawali diciptakan untuk terbang ditempat-tempat yang tinggi, jauh dari pandangan mata telanjang dan jauh dari jangkauan para pemburu. Burung rajawali memiliki keunikan, jika ia berada dialam bebas ia akan menjadi burung yang paling bersih diantara burung yang lainnya. Tapi sebaliknya jika ia ada di dalam “penjara” dan terikat, ia akan menjadi burung yang paling kotor (hal ini disebabkan burung rajawali mengkonsumsi makan yang berbeda dgn burung yang lainnya)

Makna rohani :
Tuhan menciptakan kita untuk selalu terbang dan berada ditempat yang tinggi, yaitu selalu berada dalam hadiratNya dan bebas dari control dunia. Sesuai dengan janji Tuhan dalam Ulangan 28 : 13 ”Tuhan akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, .. ” Kehidupan Kristen rajawali adalah kehidupan yang luar biasa !!!”

2. RAJAWALI BERAKTIFITAS DI SIANG HARI
Dari mulai matahari terbit sampai matahari terbenam rajawali beraktifitas, kalau gelap matanya rabun,

Makna Rohani :
Kristen rajawali, hidup di dalam terang Tuhan sebagai anak-anak terang yang selalu memancarkan sinar kemulian Allah. Di mana setiap sisi kehidupannya dapat dilihat / dicontoh oleh setiap orang yang melihatnya.

3. Rajawali memiliki mata yang tajam untuk melihat mangsanya pada jarak yang relative jauh (Ayub 30:30-32). Apabila ada sasaran yang akan dicapai, ia tak pernah gagal untuk mencapainya.Ia dapat mencapai mangsanya walau dibawah air sekalipun (kedalaman kurang 2 m) dan ia akan menukik, menangkap mangsanya yang berada dibawah air dan setelah itu ia akan keluar dari dalam air, dan kembali terbang.

Makna Rohani :
Visi

4. Rajawali memiliki kaki “Sistim Kunci” (ia memiliki cengkeraman yang kuat)

5. Rajawali dilengkapi dengan sayap yang kuat, dan bila dilatih, ia akan mampu terbang tinggi diawan-awan, bahkan terbang tinggi melawan arus angin (melawan badai sekalipun). Dengan terbang tinggi ia mempunyai pandangan yang luas dan jarak jelajah yang luar biasa.
Rajawali tidak terbang, tapi melayang. Rajawali tidak terbang seperti layaknya burung-burung yang lain,mereka terbang dengan mengepak-ngepakkan sayapnya dengan kekuatan sendiri.Tapi yang dilakukan rajawali ialah melayang dengan anggun, membuka lebar-lebar kedua sayapnya dan menggunakan kekuatan angin untuk mendorong tubuhnya. Yang membuat rajawali sangat special ialah ia tahu betul waktu yang tepat untuk meluncur terbang. Ia berdiam diatas puncak gunung karang, membaca keadaan angina, dan pada saat yang diarasa tepat ia mengepakkan sayapnya untuk mendorong terbang, lalu membuka sayapnya lebar-lebar untuk kemudian melayang dengan menggunakan kekuatan angin itu.

Angin dalam Alkitab sering disebut sebagai “Roh Kudus” yang mana kita dapat bekerjasama dengan Roh kudus dan membiarkanNya mengangkat kita lebig tinggi lagi semakin dekat dengan Tuhan.Seringkali kita “terbang” dengan kekuatan kita sendiri.Hasilnya kita enemui banyak kelelahan, kekecewaan dalam hidup ini.
Tapi belajar dari rajawali, kita mau “terbang” melintasi kehidupan ini dengan mengandalkan Roh Kudus.
Angin juga bicara mengenai kesulitan-kesulitan hidup.Badai sering menggambarkan pergumulan dalam hidup ini. Bagi rajawali badai adalah media yang tepat untuk belajar menguatkan sayapnya.Dia terbang menembus badai itu, melayang didalamnya, melatih sayapnya untuk lebih kuat lagi.


6. Induk rajawali sangat memperhatikan anak-anaknya
Diatas puncak gunung yang tinggi, telur rajawali menetas dan muncullah bayi rajawali. Seperti layaknya bayi yang lain, hanya 2 hal yang sangat disukai bayi rajawali ini untuk dilakukan yaitu : makan dan tidur. Bayi ini akan menghabiskan masa-masa pertamanya didunia didalam sarangnya yang nyaman. Setiap hari induk rajawali mencarikan makanan bagi bayinya dan menyuapinya.Dengan perut kenyang, bayi itu tidur kembali. Hal itu berlangsung berulang-ulang dalam hidupnya.
Siklus ini berjalan selama berminggu-minggu.

7. Induk Rajawali membongkar sarangnya dan melatih anaknya terbang (Ul 32:11)
Anak rajawali akan mengalami proses “pengembangan kelenjar-kelenjar hormone” yang ada dalam tubuh untuk menumbuhkan bulu-bulu kasar yang bertulang pada sayapnya sehingga ia dapat terbang. Oleh karena itu induk rajawali perlu membongkar sarangnya agar dapat memacu anaknya utnuk dapat mengalami proses tersebut. Proses tersebut tidak dapat terjadi bila anak rajawali masih tinggal diam dalam sarangnya.Contoh :

- Musa : dia tinggalkan “sarang” (istananya) yang aman untuk membela bangsanya
- Yusuf : dia harus tinggalkan “Jubah indah” nya untuk masuk kedalam sumur

Sampai pada suatu hari , induk rajawali terbang dan hanya berputar-putar diatas sarangnya, memperhatikan anaknya yang ada didalamnya. Saat melatih anaknya untuk terbang, diusia (11-12 mg) bukan hanya sarangnya dibongkar, tapi isi sarangnya dilemparkan agar anak-anaknya jatuh dan belajar terbang. Setelah berputar beberapa kali, induk rajawali akan terbang dengan kecepatan tinggi menuju sarangnya. Ditabraknya sarang itu dan digoncang-goncangkannya. Kemudian ia merenggut anaknya dari sarang dan dibawanya terbang tinggi. Kemudian, secara tiba-tiba, ia menjatuhkan bayi rajawali dari ketinggian. Bayi ini berusaha terbang , tapi gagal. Beberapa saat jatuh melayang ke bawah mendekati batu-batu karang, induk rajawali ini dengan cepat meraih anaknya kembali dan dibawa terbang tinggi. Setelah itu, dilepaskannya pegangan itu dan anaknya jatuh lagi. Tapi sebelum anaknya menyentuh daratan, ia mengangkatnya kembali. Hal ini dilakukan berulang-ulang, setiap hari. Hingga hanya dalam waktu satu minggu anaknya sudah banyak belajar, dan mulai memperhatikan bagaimana induknya terbang. Dalam jangka waktu itu, sayap anak rajawali sudah kuat dan ia pun mulai bisa terbang.

Banyak orang Kristen seperti bayi rajawali ini. Terlalu nyaman di dalam sarangnya. Kita datang ke gereja seminggu sekali untuk mendapatkan makanan. Kita menunggu pelayan Tuhan untuk memberi mereka "makanan rohani" kedalam mulutnya. Kemudian setelah ibadah selesai, kita pulang dan "tidur" lagi, tanpa melakukan firman Tuhan dan hidup tidak berubah. Baru setelah beban-beban berat menindih selama 1 minggu, kita merasakan "lapar" dan butuh diisi makanan, kemudian kita pun pergi lagi ke gereja untuk di-drop makanan lagi. Hal ini berlangsung terus menerus berulang-ulang tanpa ada pertumbuhan secara rohani dalam hidup kita. Sampai suatu saat, sesuatu pencobaan terjadi dalam hidup kita, sarang digoncangkan dengan keras, dan kita tidak tahu apa yang harus dilakukan. Kita mulai menyalahkan Tuhan,"Tuhan jahat! Tuhan tidak adil!...." Tidak ! Tuhan tidak jahat ! Jika kita mengalami pencobaan dan goncangan berarti Bapa di surga sedang melatih kita untuk bisa lebih dewasa lagi, agar kita bisa siap untuk terbang. Akan sia-sia menjadi rajawali kalau dia tidak bisa terbang. Berarti akan sia-sia menjadi orang Kristen kalau dia tidak pernah dewasa dalam iman! Setiap pencobaan datang, Tuhan tidak pernah membiarkan anak-anakNya jatuh tergeletak, tapi seperti induk rajawali, pada saat kritis, ia menyambar anaknya untuk diangkat kembali. Beban berat boleh datang, tapi kemudian mulailah untuk berdoa.Masa-masa sukar akan selalu ada di depan kita, tapi kita akan menemukan diri kita selalu penuh dengan pengharapan jika kita tetap berdiri pada kebenaran firman Allah. Apa yang sedang terjadi ? Ternyata kita sedang merentangkan sayap kita ! Kita sedang belajar terbang ! Tuhan mengangkat dan memuliakan kita melalui pencobaan-pencobaan yang kita alami. Jika induk rajawali melatih anaknya untuk mempergunakan sayapnya, Tuhan melatih kita untuk mempercayai firmanNya dan mempergunakan iman kita.

8. Rajawali sangat mengutamakan “Kehidupan berpasangan”
Rajawali “setia sampai mati”. Rajawali jantan sangat berbeda dengan “ayam jantan”.dia akan membawa sesuatu diparuhnya sebagai tanda perhatian kepada induk betina yang berada disarang. Rajawali jantan sering bergantian dengan betina nya dalam hal mengerami telurnya.(mereka sangat bekerja sama)


9. RAJAWALI MEMILIKI WAKTU KHUSUS UNTUK PEMBAHARUAN
Ketika rajawali berumur 60 tahun, ia memasuki periode pembaharuan. Seekor rajawali akan mencari tempat tinggi dan tersembunyi di puncak gunung. Ia berdiam disitu, membiarkan bulu-bulunya rontok satu demi satu. Rajawali ini mengalami keadaan yang menyakitkan dan sangat mengenaskan selama kira-kira 1 tahun. Ia menunggu dengan sabar selama proses ini berlangsung, dan setiap hari ia membiarkan sinar matahari menyinari tubuhnya untuk mempercepat proses penyembuhannya. Melalui proses ini, bulu- bulu barupun tumbuh, dan rajawali menerima kekuatan yang baru sehingga ia mampu untuk bertahan hidup hingga umur 120 tahun, seperti normalnya rajawali hidup.
Seperti rajawali, orang kristen perlu memiliki waktu-waktu khusus untuk proses pembaharuan dalam hidup ini. Membiarkan hal-hal lama yang tidak berguna lagi 'rontok' dan menanti-nantikan dengan sabar pemulihan dari Tuhan. Pembaharuan adalah prinsip Ilahi, dimana Allah memotong segala sesuatu yang tidak menghasilkan buah dalam hidup kita ini agar kita mampu berbuah lebat. Selama kita menantikan Dia, relakan proses pembaharuan itu berlangsung.

10. RAJAWALI JUGA KADANG-KADANG SAKIT, SEPERTI MANUSIA
Ketika rajawali mengalami sakit di tubuhnya, ia terbang ke suatu tempat yang sangat disukainya, dimana ia dengan leluasa dapat menikmati sinar matahari. Karena sinar matahari memainkan peranan yang sangat penting dalam kehidupan rajawali, dan juga merupakan obat yang paling mujarab baginya .
Ketika kita sakit, baik itu sakit secara fisik, ekonomi, rumah tangga, pekerjaan, pelayanan, atau sakit rohani kita, apakah kita jug mencari Allah yang memainkan peranan penting dalam hidup kita, yang juga merupakan sumber kesembuhan bagi segala macam 'penyakit' ?

11. SETIAP BURUNG RAJAWALI PASTI MATI
Ketika rajawali berada dalam keadaan mendekati waktu kematiannya, ia terbang ke tempat yang paling disukainya, di atas gunung, menutupi tubuhnya dengan kedua sayapnya, memandang ke arah terbitnya matahari, lalu....mati.

Sudah selayaknya, semua orang Kristen mati dengan mata dan hati tetap tertuju pada Yesus sebagai sumber dari pengharapan dan jaminan di dalam kehidupan kekal
.
Jadilah KRISTEN RAJAWALI

2 komentar:

Sahat S mengatakan...

Shalom, Terima kasih buat blognya. telah menguatkan aku dan menyadarkan aku...
Tuhan Memberkati

Anonim mengatakan...

Sdr. Andry..terima kasih atas renungan ini.
Sangat menguatkan saya ditengah banyak pergumulan.